Sampang – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (Kementerian PUPR) melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Melaksanakan Uji Sertifikasi Kompetensi Pelaksana Teknik Plambing Madya (Jenjang 5) Bagi Lulusan Perguruan Tingg Bidang Konstruksi Secara Luring Bekerja Sama Dengan Politeknik Negeri Madura.
Kegiatan berlangsung di gedung B Politeknik Negeri Madura, diikuti Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaaan Poltera, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Sampang, Dosen dan Tenaga Kependidikan Poltera, Tim Asesor LSP Petakindo konstruksi Mandiri, Peserta Uji Sertifikasi. Dalam sambutanya Bapak Mustain, M.T selaku Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyampaikan bahwa Maksud dan Tujuan fasilitasi Uji Kompetensi dan sertifikasi lulusan Perguruan Tinggi bidang konstruksi ini sebagai bentuk amanat dari UU No.2 Tahun 2017, dimana tenaga kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja, adapun tujuannya untuk menyiapkan SDM yang kompeten dan unggul. Dalam keteranganya beliau menyampaikn bahwa pelaksanaan proses sertifikasi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Konstruksi sesuai dengan standar bakuan kompetensi yang berlaku yang sudah berbasis industri. Sehingga melalui program ini para lulusan akan mendapatkan dua ijasah, yakni ijasah akademis dan sertifikat kompetensi. Diharapkan, melalui program ini, backlog tenaga kerja tersertifikasi dapat diminimalisir dan tersedia sesuai dengan kebutuhan industri serta siap kerja. Sambutan di lanjutkan oleh Ir. R.P Muhammad ZIS, MT selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Sampang, menyampaikan bahwa . sebagai bentuk implementasi dari SE Dirjen Bina Konstruksi No. 59/SE/DK/2022. ”Kementerian PUPR melalui Balai- balai Jasa Konstruksi Wilayah Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mendorong proses ini dengan pencetakan instruktur dan asesor”, dimana uji sertifikasi ini diharapkan akan mengurangi gap akibat adanya ketidaksesuaian kompetensi lulusan Perguruan Tinggi/Politeknik dengan kebutuhan industri. Sebagaimana data dari BPS yang mengungkapkan masih tingginya jumlah pengangguran dari tingkat pendidikan Diploma I, Diploma II, dan Diploma III dan Sarjana sebanyak, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia terlebih dengan adanya pembangunan Ibukota Negara (IKN).
Adapun peserta uji sertifikasi berasal dari SDM vokasi tingkat Pendidikan Tinggi ( Politeknik dan Universitas ) khususnya lulusan Politeknik Negeri Madura, kegiatan ini memberikan Kesimpulan yakni uraian tentang kompetensi tenaga kerja pada bidang jasa industri konstruksi di era liberalisasi tenaga kerja sbb: Tenaga kerja konstruksi harus mempunyai kompetensi dan bersertifakat tenaga kerja konstruksi. Kemudian untuk bisa meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi dapat dilakukan dengan banyak melakukan pelatihan-pelatihan/bimtek. Lalu Bahasa Internasional menjadi factor penghambat jika akan melakukan sertifikasi secara Internasional. Dan Kompetensi tenaga kerja konstruksi harus dapat ditunjukan secara realitas, legalitas dan akademik (Nur).