POLTERA DORONG TRANSFORMASI MENUJU POLYTECHNIC UNIVERSITY, AUDIENSI DENGAN DIKTISAINTEK JADI LANGKAH NYATA

Komitmen Politeknik Negeri Madura (Poltera) untuk terus berbenah dan berkembang sebagai institusi pendidikan vokasi yang unggul kembali ditegaskan dalam audiensi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktisaintek).

Dalam forum yang digelar di Jakarta pada Senin (5/5), Direktur Poltera bersama jajaran pengurus Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia (FDPNI) untuk melakukan audiensi langsung dengan Sekretaris Jenderal Diktisaintek secara luring, serta Menteri Diktisaintek secara daring. Audiensi ini menjadi momentum strategis bagi Poltera dalam memperjuangkan transformasi kelembagaan politeknik menjadi Polytechnic University atau Polytechnic Institute.

Transformasi ini bukan semata perubahan nama, melainkan penataan ulang sistem, struktur, dan arah pengembangan politeknik agar sejajar dengan universitas dan institut lainnya. Saat ini, politeknik masih menghadapi sejumlah kendala struktural yang membatasi ruang gerak dan pengembangan kelembagaannya. Politeknik, termasuk Poltera, memiliki rumpun keilmuan yang sama dengan universitas, namun tidak diikuti dengan struktur kelembagaan yang setara. Tidak adanya fakultas, biro, dan lembaga menyebabkan politeknik sering dianggap sebagai institusi pendidikan “kelas dua”.

Lebih jauh, posisi direktur politeknik yang sering disetarakan hanya dengan wakil dekan, meski diangkat melalui proses serupa rektor, menjadi gambaran nyata bagaimana peran strategis pimpinan politeknik belum mendapatkan pengakuan kelembagaan yang semestinya. Di sisi lain, branding internasional terhadap istilah “politeknik” juga sering disalahpahami sebagai lembaga yang hanya menerbitkan sertifikat, bukan ijazah, sehingga menyulitkan kerja sama luar negeri.

Dalam forum tersebut, Poltera secara tegas mendukung upaya transformasi menuju Polytechnic University sebagai jawaban atas tantangan-tantangan tersebut. Perubahan ini akan membuka peluang bagi Poltera untuk membentuk fakultas, memiliki biro administratif, dan mengembangkan pusat-pusat unggulan menjadi lembaga-lembaga formal. Selain itu, transformasi ini akan memperkuat daya saing Poltera dalam menjalin kerja sama dalam dan luar negeri serta menarik minat calon mahasiswa baru di tengah kompetisi pendidikan tinggi yang semakin ketat.

Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Diktisaintek, harapan besar pemerintah adalah agar proses transformasi ini dapat mulai terealisasi pada akhir tahun 2025. Ini menjadi angin segar bagi politeknik di seluruh Indonesia, termasuk Poltera, untuk menata kembali arah pembangunan institusinya menuju perguruan tinggi vokasi yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berkelas dunia.

Melalui langkah konkret ini, Poltera menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi aktif dalam membangun pendidikan vokasi yang lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih dihargai—baik di tingkat nasional maupun global. (th)