POLTERA, Sampang – Politeknik Negeri Madura melalui himpunan mahasiswa keperawatan dalam program (PHBI) Peringatan Hari Besar Islam program studi DIII Keperawatan Jurusan Kesehatan berkolaborasi menggelar acara Maulid dan Tausyiah Cinta Rosul yang berlangsung selama 2 hari.
Ketua Panitia Maulid dan Tausiyah menyampaikan rangkaian acara maulidurrosul sudah dimulai dari Hari senin lomba maulid nabi yaitu lomba tilawah dan lomba poster dan hari selasa acara maulid nabi tanggal 09-10 Oktober 23, Tempat acara di Hall Gedung B Politeknik Negeri Madura. Acara Maulid dihadiri sebanyak 180 orng, terdiri dari dosen jurusan kesehatan, mahasiswa baru, delegasi tingakat 2 & 3 serta Pengurus HIMAKEP POLTERA
KH. Mukhlis Ansori, SH.,MH (Dosen Agama Politeknik Negeri Madura) pada tausiyahnya menjelaskan, Makna Mencintai Nabi SAW. Mencintai Rasulullah berarti mencintai Allah Swt. Allah Swt menegaskan bahwa syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya adalah mengikuti Rasul saw. Maksudnya, apa yang dikerjakan oleh Rasul Saw dalam persoalan agama maka kita kerjakan, sedangkan apa yang tidak dikerjakan atau dilarang oleh Rasul saw maka kita tinggalkan.
Dengan kata lain, mengikuti Rasul saw adalah syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya sesuai dengan firman-Nya, “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu” (Ali Imran: 31). Inilah hakikat dan makna mencintai Rasul saw.
Dalam kitab “Syarh Riyadhus Shalihin”, Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata, “Ayat ini disebut oleh sebagian ulama dengan ayat ujian, karena Allah menguji suatu kaum yang mengaku bahwa mereka mencintai Allah seraya berkata, “Kami mencintai Allah.” Ini adalah pengakuan yang mudah tetapi pengakuan ini mengandung konsekuensi. Allah SWT berfirman: “Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah Aku.” Atau, barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan tidak mengikuti Rasulullah Saw, maka pengakuannya itu tidak benar, tetapi dia pembohong karena di antara tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasul-Nya.”
Oleh karena itu, mencintai Rasul saw berarti mentaati perintah dan larangannya, mengikuti petunjuk, dan mengamalkan Sunnah beliau pada setiap saat dalam kehidupan sehari-hari kita, bukan sekedar seremonial yang sifatnya kondisional dan temporal. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa mencintai Nabi saw dengan cara mengikuti sunnah atau petunjuk Nabi saw. demikian Kiai Muhlis mengahiri tausihnya.
.
Kontributor/ nur