SAMPANG – Mahasiswa Politeknik Negeri Madura (Poltera) kembali menunjukkan kiprah nyata dalam menghasilkan inovasi teknologi berbasis kebutuhan masyarakat. Melalui tugas akhir, para mahasiswa diwajibkan untuk tidak hanya menyusun laporan ilmiah, tetapi juga merancang dan membuat alat atau teknologi yang aplikatif dan bermanfaat secara langsung di lapangan.
Dalam sesi demo alat yang digelar sebagai bagian dari rangkaian akhir perkuliahan, sejumlah teknologi karya mahasiswa ditampilkan dan mendapat perhatian positif dari dosen pembimbing. Beberapa di antaranya bahkan siap ditindaklanjuti untuk proses hilirisasi dan produksi lebih luas.
Salah satu inovasi unggulan adalah mesin tempa besi dengan sistem hammer. Alat ini dirancang untuk membantu proses penempaan logam, terutama bagi pengrajin logam tradisional di Madura. Dengan sistem mekanik berbasis hammer (palu otomatis), mesin ini mampu memberikan pukulan berulang dengan tenaga dan kecepatan yang dapat diatur. Teknologi ini menggantikan sistem tempa manual yang menguras tenaga, meningkatkan efisiensi kerja, serta hasil tempa yang lebih seragam dan presisi.

(Foto: Humas Poltera)
Selain itu, ditampilkan juga alat pengerolan plat seng bergelombang. Alat ini terdiri dari sistem roller yang dirancang untuk membentuk plat seng menjadi bergelombang secara konsisten. Dengan rancangan yang ergonomis dan tenaga penggerak yang stabil, alat ini sangat bermanfaat bagi industri konstruksi kecil dan menengah yang memproduksi atap dari bahan seng. Pengerolan dapat dilakukan secara cepat, rapi, dan mengurangi limbah material.

(Foto: Humas Poltera)
Inovasi lainnya adalah rancang bangun rangka alat pencabut batang tembakau, yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan petani tembakau di Madura. Alat ini dirancang dengan mekanisme tuas dan sistem penjepit otomatis untuk mencabut batang tembakau dari tanah dengan cepat dan meminimalisir kerusakan pada akar atau daun yang masih menempel. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani dalam mempercepat proses panen dan meningkatkan kualitas hasil pertanian. dan banyak hasil teknologi lainnya.
Seluruh karya teknologi mahasiswa ini rencananya akan dipamerkan dalam Pameran Teknologi Poltera yang akan digelar dalam waktu dekat. Pameran ini menjadi ajang apresiasi sekaligus ruang kolaborasi antara kampus, masyarakat, dan industri dalam memajukan teknologi tepat guna hasil anak bangsa.
Direktur Poltera, Laily Ulfiyah, menyampaikan bahwa inovasi mahasiswa ini merupakan bukti nyata kontribusi pendidikan vokasi dalam menjawab tantangan dan kebutuhan riil masyarakat. “Kami dorong agar karya-karya ini tidak berhenti sebagai tugas akhir, tapi menjadi solusi nyata di tengah masyarakat,” ujarnya. (th)

