KISAH INSPIRATIF FITRIANINGSIH, ANAK TKI PEMENANG PILMAPRES POLTERA TAHUN 2017

SAMPANG – Keterbatasan ekonomi tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi
dan menggapai cita-citanya. Seperti halnya mahasiswi Program studi Teknik Listrik Industri (TLI)
Politeknik Negeri Madura (POLTERA) atas nama Fitrianingsih yang berhasil memenangi
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) POLTERA tahun 2017.
Mahasiswi semester dua ini berhasil mengalahkan peserta dari program studi lain, meskipun
tidak tinggal dengan orang tuanya, karena orang tua kerja diluar Negeri (TKI) tidak menyurutkan
semangatnya untuk tetap berprestasi. Dalam PILMAPRES POLTERA alumni SMAN 3
Sampang ini membuat inovasi yang menarik yaitu Roti Gulung dari kulit pisang dengan karya
tulis berjudul RT9MIKS.
Roti gulung ini memiliki kelebihan dari pada roti pada umumnya, utamanya dalam hal
kandungan, roti tersebut memiliki kandungan kalium yang tinggi. Prosesnya pun sangat
sederhana. Kedepan inovasi ini akan dikembangkan lagi dengan bahan 100% kulit pisang tanpa
ada campuran tepung. Fitri sebagai juara pertama merasa senang bisa presentasi dengan
bangganya di depan direksi. Tahun depan ingin ikut mawapres lagi, pungkasnya. Dia berpesan
kepada mahasiswa POLTERA lainnya jangan takut untuk mengikuti Pilmapres hanya karena
bahasa inggris, semua bisa dipelajari.

Mahasiswi peraih pararel 1 ketika SMA ini merasa senang dan tidak menyesal menjadikan
POLTERA sebagai pilihan utama waktu memilih perguruan tinggi. sebab dalam kurung waktu 2
semester ini banyak hal dan prestasi yang sudah diraih. Alhamdulillah senang dan banyak hal
yang saya dapat di POLTERA, dalam rentan waktu 1 tahun sudah banyak sertifikat yang saya
dapat tuturnya

Kegembiraan tentunya dirasakan oleh mahasiswi asal kabupaten Sampang ini, karena sejauh ini
mampu mewujudkan impian orang tuanya untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Fitrianingsih merupakan mahasiswi program studi Teknik Listrik Indutri (TLI)
POLTERA angkatan 2016 yang diterima, dan mendapatkan beasiswa bidikmisi.
“Ayah dan Ibu saya seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Terus terang pada
mulanya saya bingung kalau mau melanjutkan sekolah uang dari mana. Untungnya saya dapat
bidikmisi”, papar fitrianingsih menutup ceritanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X
×

Powered by WhatsApp Chat

× Hubungi Kami