Upaya mendukung pencapaian target nasional untuk menurunkan angka stunting, melalui program Dana Padanan 2024, Politeknik Negeri Madura bermitra dengan Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Policy Brief bertajuk “Optimalisasi Strategi Mewujudkan Zero Stunting di Kabupaten Pamekasan”. Acara ini berlangsung di Hotel Odaita, Pamekasan, dengan melibatkan berbagai pihak terkait pada sektor kesehatan dan pembangunan masyarakat (5/12).
Kegiatan ini merupakan akhir dari rangkaian kegiatan Program SUPER GESIT (Seluruh Keluarga Terlibat Gerakan Stop Stunting) setelah kegiatan, survei yang didukung oleh 21 Puskesmas, wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Satgas Stunting, bidan coordinator, serta Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Pamekasan. Para peserta yang hadir mendiskusikan langkah-langkah strategis yang tertuang dalam dokumen Policy Brief guna mempercepat pengentasan stunting di wilayah Pamekasan.
“Selama sosialisasi, peserta menerima berbagai paparan terkait data stunting di Kabupaten Pamekasan, tantangan yang dihadapi, serta rekomendasi kebijakan yang terintegrasi. Diskusi interaktif juga dilakukan untuk memperkuat sinergi antarinstansi guna mewujudkan nol kasus stunting dalam beberapa tahun mendatang”, ungkap Ketua Tim Dana Padanan 2024 Poltera, Cantika Iva Nugrahani.
Lebih lanjut Dosen Jurusan Kesehatan Poltera ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu suksesnya program SUPER GESIT.
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Pamekasan, Ibu Kader dan Bidan Koordinator se-Pamekasan yang konsisten mendampingi POLTERA dalam pelaksanaan beberapa program kerja, salah satunya mengenai survei keluarga risiko stunting yang sudah dilaksanakan sekitar tiga bulan kemarin serta mahasiswa POLTERA yang banyak berkontribusi dalam program ini”. Ucap Cantika Iva Nugrahani.
Dirinya berharap nantinya sosialisasi yang dilaksanakan ini bisa turut mendukung dan ikut melakukan monitoring dan evaluasi.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Syamlan yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan bersyukur program penurunan percepatan stunting di Pamekasan didukung oleh akademisi dari Poltera. Dia menyampaikan pesan Sekda Pamekasan terhadap jajaran akademisi Poltera yang melaksanakan program ini agar dalam setiap pertemuan tidak hanya sekadar melaksanakan pertemuan saja, namun harus ada hasil dan riset yang dikeluarkan.
“Jadi hasil dari pertemuan ini apakah kita akan merumuskan kebijakan mengenai Policy Brief untuk menurunkan angka stunting, sehingga di tahun 2026 Pamekasan bisa menjadi zero stunting, kita rumuskan itu,” kata Syamlan.
Syamlan juga meminta kepada Poltera mengenai laporan akhir dari hasil dari kegiatan program super gesit ini. Sehingga nantinya rangkaian dalam pertemuan super gesit tersebut bisa mengeluarkan rekomendasi mengenai percepatan penurunan stunting di Pamekasan.
“Kami tunggu itu untuk membantu Pamekasan menuju kabupaten zero stunting,” pintanya.
Menurut Syamlan, Poltera dua tahun bermitra dengan Dinkes Pamekasan dalam rangka penurunan angka penderita stunting di Pamekasan.
“Tahun depan masih bisa kolaborasi dengan kami, karena kami membutuhkan ide inovatif dari kalangan akademis,” ajaknya. (th)