Sampang, Nurir Rohmah, dosen Bahasa Inggris sekaligus Kepala P4MP Politeknik Negeri Madura menjadi salah satu perwakilan Indonesia pada Australia Awards TVET Short Course for ASEAN professionals. Melalui seleksi yang ketat dari 1000 pelamar, Nurir berhasil lolos menjadi bagian dari 25 peserta se-ASEAN untuk mengikuti short course on Improving the Digital Readiness and Resilience of TVET Systems in ASEAN yang dilaksanakan selama 2 minggu dari 10 Juni – 26 Juni 2023.
Short Course ini merupakan program yang didanai oleh The Australian Department of Foreign Affairs and Trade, melalui the Aus4ASEAN Digital Transformation and Future Skills initiative. Short course selama dua minggu ini di desain untuk penduduk ASEAN yang berkecimpung dalam bidang Technical and Vocational Education and Training (TVET) dan skills development. Nurir menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran keahlian antara ASEAN dan Australia dalam meningkatkan kesiapan digital dan ketahanan sistem TVET. Para peserta memiliki kesempatan untuk terhubung dengan organisasi Australia dan mendengar langsung dari para pemimpin di bidang tersebut. Program ini memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam bidang TVET di masing-masing negara.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Aus4ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan digital dan ketahanan sistem Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan dan Vokasional (TVET) di wilayah ASEAN.
Nurir Rohmah merupakan peserta pertama dari POLTERA dalam Australia Awards Short Course ini. Bersama dengan 24 peserta lainnya dari 7 negara ASEAN (Indonesia, Laos, Kamboja, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei), mereka berasal dari berbagai profesi dan organisasi di bidang TVET. Program ini dimulai dengan sesi briefing online pada Mei 2023 dan kegiatan luring di Australia, yakni Melbourne dan Adelaide selama dua minggu (10 Juni hingga 26 Juni 2023).
Lebih lanjut, Nurir menuturkan bahwa dirinya termotivasi mengikuti program ini karena ingin mempelajari langsung best-practice dari institusi pendidikan terkemuka di Australia, dan dapat berdiskusi langsung dengan hadirnya narasumber dari pihak pemerintah, akademisi, aktivis, hingga CEO di beberapa organisasi sosial Australia yang tentunya memiliki banyak pengalaman. Best-practice inilah yang dibutuhkan oleh Nurir dalam mempelajari tentang peningkatan Kurikulum terutama dalam konteks digitalisasi. Ilmu ini akan bermanfaat, kata Nurir, untuk pekerjaannya di POLTERA.
Nurir juga membagikan pengalaman kunjungan ke beberapa institusi pendidikan terkemuka di Australia, yakni dengan Royal Melbourne Institute of Technology University (RMIT), TAFE South Australia, Flinders University, Cisco Australia dan tentunya perwakilan pemerintah Australia di mana mereka melihat integrasi teknologi digital dalam lingkungan belajar TVET. Diskusi dengan pemimpin di bidang tersebut memberikan wawasan berharga tentang praktik terbaik yang dapat diterapkan di ASEAN.
Melalui program ini, Nurir dan peserta lainnya membentuk jaringan kerja yang kuat antara para profesional di bidang TVET di ASEAN dan Australia. Mereka berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sumber daya untuk menghadapi tantangan digitalisasi di sektor TVET.
Setelah menyelesaikan program ini, Nurir berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang TVET serta peningkatan mutu kurikulum POLTERA.
“Tentu ini merupakan kebanggaan besar untuk saya bisa dipilih dan berpartisipasi pada program ini. Bertemu dengan para ahli di bidang TVET serta perwakilan dari pemerintah Australia saat program berlangsung itu menjadi salah satu yang terbaik dari program ini. Saya banyak belajar dan melihat potensi-potensi baru dalam bidang TVET yang bisa saya bawa dan tawarkan untuk bisa ditiru dan dimodifikasi dengan kondisi POLTERA. Tapi yang tak kalah penting lagi adalah koneksi yang terjalin antar para peserta dari seluruh negara ASEAN ini dapat menjadi awal untuk membina Kerjasama ke depan baik Kerjasama akademik ataupun penelitian. Semoga ada lebih banyak lagi dosen POLTERA yang lolos program yang luar biasa ini”, pungkasnya.
Program ini berjalan dengan lancar terlihat dari antusiasme para peserta yang mengikuti kegiatan ini (Nurir/Putri).