POLTERA – Dalam menggalakkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan upaya pencegahan penyakit menular, Politeknik Negeri Madura telah menggelar kegiatan skrining kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas Camplong Kab. Sampang, Senin (20/5/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinerja dalam menunjang IKU Pimpinan yaitu melalui program pembentukan Kampus Sehat, yang bertujuan untuk memantau dan mencegah faktor risiko Penularan penyakit di kalangan civitas akademika Poltera. Tercatat sebanyak 52 civitas akademika turut serta dalam kegiatan skrining Kesehatan tersebut.
Direktur Poltera, Laily Ulfiyah, M.T.., mengatakan kolaborasi antara Poltera dan Puskesmas Camplong ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan Jasmani dalam menunjang kinerja dan menjaga kesehatan secara umum di lingkungan kampus.
“Melalui kegiatan skrining ini, diharapkan masalah kesehatan secara umum dapat terdeteksi lebih dini dan dapat ditangani dengan cepat,” ungkapnya.
Skrining Kesehatan kali ini diikuti sebanya 43 sivitas akademika yang lebih dikhususkan pada skrining tuberculosis yaitu dengan melakukan skrining sputum dan Tes Mantoux atau tuberculin skin test (TST) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya paparan kuman TB pada tubuh. ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan tuberkulin yang nantinya akan menimbulkan reaksi sebagai indikator ada tidaknya reaksi. Dimana petugas akan memberi tanda batas awal di sekeliling benjolan tersebut menggunakan spidol agar dapat diketahui apabila nanti terdapat perubahan ukuran benjolan. Setelah 48-72 jam sejak tes Mantoux dilakukan, petugas kesehatan akan memeriksa kembali benjolan yang terbentuk untuk melihat adanya perubahan. Jika tidak muncul pembesaran pada benjolan, dapat disimpulkan bahwa hasil tes Mantoux negatif yang berarti karyawan poltera tidak terpapar kuman TB.
Namun apabila hasil tes yang menunjukkan penambahan ukuran benjolan, biasanya sebesar 5-9 mm dan terlihat adanya peradangan, ini berarti tes Mantoux dikatakan positif dan berarti pasien sedang atau sudah pernah terpapar kuman TB. Hasil tes ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah terdapat infeksi TB.
Pemeriksaan lebih lanjut diantaranya rontgen thorax dan pemeriksaan fisik lain yang mendukung diagnosa TB Paru..
Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Tristiandinda Permata, S.T., M.T. menambahkan, hasil skrining pada kegiatan skrining kesehatan ini akan ditindaklanjuti melalui pemeriksaan mendalam di Rumah Sakit manakala setelah hasil evaluasi didapatkan hasil yang posotif. Hal itu juga untuk mengetahui sejauh mana kesehatan masing-masing civitas akademika poltera”. ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan M. Musta’in, M.T. mengungkapkan bahwa “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para civitas akademika Poltera dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan melakukan tindakan preventif yang diperlukan,” harapnya.
Kolaborasi antara Politeknik Negeri Madura dan Puskesmas Camplong Kab. Sampang dalam kegiatan skrining kesehatan secara umum dan kesehatan paru ini, juga menjadi contoh nyata upaya bersama dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan peduli akan kesehatan karena untuk menyehatkan masyarakat, kita harus sehat dulu dari diri kita sendiri. Itulah yang dilakukan Poltera saat ini. Dengan menciptakan lingkungan kampus yang sehat, maka akan lebih mudah ke depannya untuk merangkul masyarakat untuk terlibat dalam kepedulian terhadap kesehatan. Salah satunya lewat pengabdian masyarakat,” pungkasnya.
Kontributor : Nur
Editor : Tyo